KEDIRI -- Persik Kediri bermain imbang 1-1 melawan juara bertahan kompetisi Liga 1 Indonesia 2022/23, PSM Makassar, Sabtu (24/6) sore di stadion Brawijaya Kediri. Laga ini sendiri merupakan uji coba terakhir skuad Macan Putih menyongsong kompetisi Liga 1 Indonesia 2023/24 yang segera dimulai awal Juli Mendatang.

Sempat unggul lebih dulu melalui tendangan rekrutan anyar Simen Lyngbo di babak pertama menit 33, laga harus berakhir seri setelah tim Juku Eja membalas melalui Sultan Zaky di menit 75 babak kedua.

"Ini hasil yang cukup mengecewakan, namun sisi positifnya Kita bisa mengontrol sepanjang pertandingan tapi kita kehilangan fokus sehingga sempat kebobolan. Tapi ini uji coba yang sangat baik karena kita melawan tim juara dan memainkan pertandingan seperti liga sesungguhnya," ujar pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide usai pertandingan.

Meski bertajuk uji coba, namun pertandingan ini memang berlangsung cukup sengit dan keras. Di laga ini juga kedua tim mendapat hadiah penalti yang tidak bisa diselesaikan dengan baik oleh Renan Silva (Persik Kediri) dan Adilson (PSM).

"Sejak awal saya katakan bahwa ini bukan sekedarlaga uji coba buat kami, namun kami anggap sebagai laga awal Liga 1 sehingga semua persiapan kami lakukan secara maksimal. Di satu sisi saya senang ada peninhgkatan, namun masih ada yang harus kami perbaiki dan sisa waktu seminggu ini akan kami manfaatkan untuk memperbaiki semuanya ," jelasnya.

Sebelumnya, Persik Kediri telah melakukan2 laga uji coba melawan sesama tim Liga 1 Indonesia yakni Dewa United (10/6) dan Madura United (17/6). Di laga pembuka Liga 1 Indonesia 2023/24, Yusuf Meilana dkk akan menjamu Borneo FC, Senin (3/7) sore di stadion Brawijaya Kediri.

IMG-20230626-WA0014.jpg

Imbang Lawan Juara Bertahan, Persik Kediri Akhiri Pre Season

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Persik Kediri akhirnya mampu mendapatkan Club Licensing Regulations (CLR) atau regulasi lisensi kesebelasan. Tidak hanya sekedar lolos, Persik Kediri juga menjadi satu dari 3 tim yang dinyatakan lulus 100 persen bersama Bali United dan Borneo FC. Di musim kompetisi 2023/24, sebanyak 18 klub Liga 1 Indonesia dan 23 klub Liga 2 mengajukan permohonan lisensi melalui PSSI pada pertengahan tahun lalu. Namun akhirnya hanya 3 klub yang dinyatakan lolos 100 persen kategori AFC Champions League 2, sementara beberapa klub dinyatakan lolos bersyarat dan ada juga yang lolos hanya di salah satu atau dua kategori lainnya. Hal ini sebagaimana pengumuman lisensi klub Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) musim 2023/2024, Rabu (15/5) oleh Komite Lisensi Klub atau Club Licensing Committee PSSI. Persik Kediri, bersama Bali united dan Borneo FC lolos di tiga kategori yakni kategori AFC Champions League 2, AFC Challenge League dan kategori Liga 1. Sejak tahun 2010, konfederasi sepakbola Asia (AFC) memang telah memberlakukan pedoman untuk kesebelasan sepakbola dan anggota asosiasinya untuk memenuhi persyaratan untuk berkompetisi. Pedoman ini dinamakan Club Licensing Regulations (CLR) atau regulasi lisensi kesebelasan. Secara singkat, kesebelasan harus memenuhi CLR ini di tingkat nasional untuk berkompetisi. Kalaupun tidak atau belum, kesebelasan tersebut tetap harus memenuhinya jika ingin berkompetisi di tingkat nasional hingga internasional. Untuk mendapatkan lisensi, AFC sudah menetapkan lima aspek penilaian yang harus menjadi standar klub. Kelima aspek tersebut yaitu legalitas, finansial, infrastruktur, administrasi, dan pembinaan usia dini, serta sumber daya manusia. Kelima aspek ini masih terbagi lagi dalam 49 poin turunan yang harus dipenuhi. Direktur Persik Kediri, Souraiya Farina mengaku sangat bersyukur atas pencapaian ini dan berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pihaknya meraih CLR yang memang menjadi sebuah kewajiban bagi sebuah klub jika ingin bermain di level Asia. “Lisensi dari AFC ini sangat membanggakan karena pencapaian pertama kalinya bagi Persik Kediri dan kami juga memahami pentingnya 5 aspek lisensi bagi sebuah klub professional. Sesuai dengan visi dan misi Persik Kediri, kami juga tidak ingin berprestasi atau dikenal di tingkat nasional, namun juga bermain di level Asia dan tidak hanya itu lolos club licensing juga merupakan syarat mutlak bagi klub profesional.” jelasnya, Kamis (16/5). Pihaknya juga menyebut pencapaian ini juga sangat memotivasi pihaknya dalam menatap kompetisi Liga 1 Indonesia 2024/25. “Kabar baik ini tentu menjadi modal yang sangat berharga buat kami dan saya berharap semua staf pelatih, ofisial, pemain, dan manajemen bersama juga Persikmania terus konsisten memberikan yang terbaik untuk Persik dan kota Kediri secara keseluruhan,”pungkasnya. *Hasil rapat Komite Lisensi Klub adalah sebagai berikut : Regulasi AFC Champions League 2 : Granted : Bali United FC, Borneo FC Samarinda dan Persik Kediri Granted with Sanction : Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung dan Persija Jakarta *Regulasi AFC Challenge League : *Granted : Bali United FC, Borneo FC Samarinda, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, PSIS Semarang, Persik Kediri dan Rans Nusantara FC *Regulasi Liga 1 : *Granted : Bali United FC, Bhayangkara Presisi Indonesia FC, Borneo FC Samarinda, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persik Kediri, PSIS Semarang dan Rans Nusantara FC

1000041471.jpg

Pertama Kali, Persik Kediri Raih Lisensi AFC 

Meski gagal meraih 1 tiket ke Olimpiade Paris 2024, namun Jeam Kelly Sroyer mengaku banyak mendapatkan pelajaran berharga saat membela timnas Garuda Muda di ajang Piala Asia U-23 2024 yang baru saja berakhir. Winger Persik Kediri ini menyebut kesempatan bermain di level sepakbola Asia hingga bertemu Guinea di babak play-off Olimpiade 2024 Paris lalu membuat dirinya memetik manfaat dan pengalaman berharga.&nbsp;
Walau di awal turnamen tidak menjadi pilihan utama, namun performa pemain asal Biak ini terus meningkat dan akhirnya dipercaya turun sejak menit awal di 2 laga terakhir timnas Garuda Muda&nbsp;
"Tentu banyak sekali ilmu dan pengalaman berharga selama saya di timnas kemarin, apalagi lawan yang kami hadapi merupakan tim kuat dan peringkatnya jauh di atas Indonesia. Seluruh pemain dan tim sudah berjuang keras, namun kami meminta maaf belum bisa memberikan hasil yang terbaik, tetapi saya percaya kedepan timbas Indonesia akan terus berprestasi, ' tegasnya saat dihubungi Sabtu (11/5).&nbsp;
Pemain yang juga terpilih sebagai pemain muda terbaik di bulan Maret kompetisi BRI Liga 1 Indonesia 2024 ini juga turut menyumbangkan 1 gol saat Indonesia diluar dugaan mampu mengalahkan raksasa Asia, Korea Selatan saat babak perempatfinal melalui drama adu penalti.&nbsp;
Kelly yang baru masuk di babak tambahan mengaku cukup terkejut saat diminta menjadi salah satu algojo penalti tersebut.&nbsp;
"Rasa gugup pasti ada di awal, karena semua tahu betapa pentingnya laga tersebut. Tapi saya berusaha fokus dan sejak awal saya pun sangat percaya diri, saya bersyukur bisa menuntaskan dengan baik, " jelasnya.&nbsp;
Saat ini Kelly mengaku akan beristirahat terlebih dulu di kampung halamannya dan berkumpul bersama keluarganya usai melakoni laga berat bersama timnas Indonesia.&nbsp;

1000029370.jpg

Dapatkan Banyak Manfaat Dan Pengalaman, Kelly Sroyer Bangga Membela Timnas Garuda

Meski mampu meraih peringkat yang lebih baik dibandingkan musim lalu, namun pelatih Persik Kediri Marcelo Rospide mengaku tidak terlalu puas atas pencapaian Yusuf Meilana dkk. Skuad Macan Putih sendiri gagal menambah poin di laga terakhirnya setelah kalah dengan skor tipis 1-2 di kandang Persebaya Surabaya, Stadion Gelora Bung Tomo (28/4) sore Marcelo menyebut sepanjang musim anak asuhnya sudah bermain luar biasa dan memiliki banyak kesempatan untuk berada di posisi yang lebih baik lagi. "Evaluasi pasti ada, sebenarnya sebelum kompetisi dihentikan di akhir tahun kami menunjukkan perfoma yang luar biasa, namun setelah itu di awal tahun ini penampilan tim Persik tidak stabil dan di beberapa pertandingan terakhir di musim ini terutama saat away, kedepan kami harus lebih konsisten dan memperhatikan hal-hal detail sepanjang musim," jelas pelatih asal Brasil ini. Dirinya pun mengaku sudah mengantongi hal-hal lain terkait perbaikan tim Persik kedepannya. "Kami banyak kehilangan fokus di saat-saat krusial, kesalahan bisa datang kapan saja tetapi kami harus bisa mengantisipasinya. Seperti terlihat di laga sore ini, bagaimana striker lawan bisa memanfaatkannya dengan 1 peluang menjadi gol, dan itu juga banyak terjadi di laga-laga sebelumnya, untuk bersaing di level yang lebih tinggi kesalahan seperti itu tidak boleh terulang lagi," tambahnya. Sementara itu, kapten tim Arthur Irawan juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, di laga terakhirnya sebagai pesepakbola profesional ini tim Persik Kediri tidak menunjukkan permainan terbaiknya. "Ini akhir yang tidak saya harapkan, karena saya tahu Persik Kediri tim yang besar, kami mengakhiri musim ini dengan rasa pahit dan saya pun sangat kecewa karena tahu kami bisa jauh lebih baik lagi," jelasnya. Setelah Irni, menurutnya seluruh jajaran manajemen bersama tim pelatih akan menyelesaikan evaluasi menyeluruh guna perbaikan serta persiapan menyongsong musim depan "Musim ini telah selesai, sekarang pemain bisa beristirahat, tetapi evaluasi akan terus dilakukan karena lebih baik kami mengetahui apa kekurangan sekarang daripada nanti mengawali musim yang baru dengan kurang baik," tambahnya. Arthur pun dalam kesempatan tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada para pendukung tuan rumah yang turut memberikan apresiasi kepada dirinya dan tim Persik Kediri. "Saya terima kasih kepada Bonek dan Bonita, rekan-rekan media yang selalu menerima dan mendung saya selama ini. Meski saya lahir di Surabaya, tetapi sekarang darah saya ungu, walau tidak lagi di lapangan tetapi kedepan saya akan terus menjadi bagian Persik Kediri dan akan berusaha membawa tim ini berprestasi nantinya," tekadnya.

1000054001.jpg

Persik Kediri Perbaiki Peringkat Di Klasemen Liga Indonesia, Marcelo sebut Persik Kediri Bisa Raih Hasil Yang Lebih Baik 

Laga melawan PSS Sleman, Selasa (24/5) malam di stadion Brawijaya Kediri tidak hanya menjadi laga kandang terakhir Persik Kediri di kompetisi BRI Liga 1 Indonesia 2023/24. Namun laga ini juga menjadi momen spesial dan mengharukan bagi kapten tim Macan Putih, Arthur Irawan. Setelah 13 tahun di kancah sepakbola nasional dan internasional, pemain yang pernah bermain bagi Espanyol ini memutuskan mengakhiri kariernya di lapangan hijau. Pemilik nomor punggung 8 ini pun mendapat guard of honor dari seluruh jajaran tim dan manajemen Persik Kediri. Bahkan seluruh suporter yang hadir langsung di stadion Brawijaya juga turut memberikan penghormatan dan mengucapkan terimakasih bagi Arthur Irawan. "Ini bukanlah akhir, kedepan saya akan tetap terus menjadi bagian dari Persik Kediri, akan terus berjuang bersama membawa tim ini ke posisi yang lebih baik. Seperti halnya musim ini sudah kita buktikan bahwa Persik Kediri tidak lagi berkutat di papan bawah dan bersaing di papan atas," ungkapnya di depan ribuan penonton yang hadir di stadion Brawijaya usai pertandingan. Saat sesi wawancara bersama awak media, Arthur juga menegaskan komitmennya untuk terus menempati posisi sentral di Persik Kediri nantinya. "Sebenarnya saya bohong kalau malam ini saya bisa sepenuhnya tersenyum, karena sebenarnya di setiap partai Persik Kediri saya selalu ingin menang, termasuk malam ini juga. Apalagi ini partai terakhir di kandang musim ini, tapi tentu apapun hasil di lapangan harus diterima," ujarnya. Saat ditanya langkah kedepannya usai gantung sepatu, Arthur menyebut masih akan memikirkannya terlebih dulu. "Ini sebenarnya bukanlah keputusan yang mendadak, sejak awal musim saya sudah katakan bahwa perlu renegerasi dan itulah mengapa di awal musim itu juga saya telah menyiapkan Bayu Otto dan Yusuf Meilana sebagai kapten tim Persik Kediri. Kedepan saya akan fokus membantu manajemen Persik Kediri untuk membawa tim kebanggaan Persikmania ini meraih prestasi tertinggi, bahkan mungkin bisa kembali ke kancah Asia," tegasnya.

1000049984.jpg

Pensiun Dari Lapangan Hijau, Arthur Irawan Tegaskan Tetap Menjadi Bagian Dari Persik Kediri

Kediri, 17 April 2024 Menyikapi jalannya pertandingan Persik Kediri melawan Bhayangkara FC, Selasa (16/4), manajemen Persik Kediri menyampaikan kekecewaan atas performa tim yang mengecewakan. Manajemen Persik Kediri beserta seluruh jajaran tim juga meminta maaf kepada seluruh fans dan suporter Persik Kediri serta masyarakat Indonesia. Manajemen Persik Kediri, sesaat setelah pertandingan berakhir segera melakukan evaluasi bersama dengan jajaran pelatih, dan dilanjutkan dengan bersama seluruh pemain pada malam yang sama hingga dini hari tadi (17/04). Evaluasi ini tidak akan berhenti. Karena, Persik Kediri merupakan klub sepakbola profesional yang menjunjung tinggi azas fair play, setiap tindakan yang mencoreng marwah Sepakbola, tentu merupakan hal yang tidak dapat diterima. Persik Kediri memiliki visi yang jelas untuk membawa klub kebanggaan Kediri Raya hingga berprestasi ke level Asia, sehingga Manajemen Persik Kediri pun akan berkomunikasi dan melaporkan kepada pihak Satgas Anti Mafia Bola. Termasuk, Persik kediri yang merupakan klub dengan sisi kekeluargaan yang tinggi termasuk dengan suporter terbuka untuk setiap masukan dari komunitas Persik mania. Meski demikian, Manajemen Persik Kediri memastikan untuk berupaya lebih keras lagi guna memastikan produktivitas pemain di tiga sisa laga Liga 1 BRI 2023/2024. Manajemen Persik Kediri

Imbang Lawan Juara Bertahan, Persik Kediri Akhiri Pre Season

Diposting oleh Tim Redaksi Persik • 25 Jun 2023, 20:49

Kata Kunci:

Berita Lainnya

Pertama Kali, Persik Kediri Raih Lisensi AFC

Dapatkan Banyak Manfaat Dan Pengalaman, Kelly Sroyer Bangga Membela Timnas Garuda

Persik Kediri Perbaiki Peringkat Di Klasemen Liga Indonesia, Marcelo sebut Persik Kediri Bisa Raih Hasil Yang Lebih Baik

Pensiun Dari Lapangan Hijau, Arthur Irawan Tegaskan Tetap Menjadi Bagian Dari Persik Kediri

Bhayangkara FC vs Persik Kediri (16 April 2024) ; Pernyataan Sikap Persik Kediri